Ya Allah,
Rendahkanlah suaraku bagi mereka Perindahlah ucapanku di depan mereka Lunakkanlah watakku terhadap mereka dan Lembutkan hatiku untuk mereka Ya Allah, Berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya, atas didikan mereka padaku dan Pahala yang besar atas kesayangan yang mereka limpahkan padaku, peliharalah mereka sebagaimana mereka memeliharaku.

Ya Allah,
Apa saja gangguan yang telah mereka rasakan atau kesusahan yang mereka deritakan kerana aku, atau hilangnya sesuatu hak mereka kerana perbuatanku, jadikanlah itu semua penyebab runtuhnya dosa-dosa mereka dan bertambahnya pahala kebaikan mereka dengan perkenan-Mu ya Allah, hanya Engkaulah yang berhak membalas kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda.

Ya Allah,
Bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku, Izinkanlah mereka memberi syafa'at untukku. Tetapi jika sebaliknya, maka izinkanlah aku memberi syafa'at untuk mereka, sehingga kami semua berkumpul bersama dengan cantuman-Mu di tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu, ampunan-Mu serta rahmat-Mu Sesungguhnya Engkaulah yang memiliki Kurnia Maha Agung, serta anugerah yang tak berakhir dan Engkaulah yang Maha Pengasih diantara semua pengasih.

Amin Ya Rabbul Alamin..

Ahkir bulan Desember ni, aku tak banyak aktiviti luar, kecuali ulang alik ke hospital Kemaman, Ayah aku terpaksa di tahan di Wad sbb mengidap penyakit kencing manis yang kronik sehingga dua jarinya terpaksa di potong... selama 2 minggu aku terpaksa ulang alik ke hospital bukan saje jg ayah aku sakit tp menghantar mak aku yang menjalani dalisis (cuci buah pinggang) + mata kabur, 3 kali seminggu... aku tak kisah sgt selagi ada daya aku boleh menjaga dorg, walau kadg2 aku mengeluh penat n terpaksa bercuti dari kerja, Cuma yang aku kesal ade yg kene mengena tak jenguk langsung bila dorg sakit,,, sedangkan bukan jauh sgt pun hubungan dorg ngan ayah aku, masing2 sibuk dengan alasan kerja...... tak apa lah, mybe sekarang ni dorang carik duit banyak untuk wat simpanan bila dorg sakit nanti.... sekarang ni ayah aku pun dah kuar hospital n dia pun dah sihat... ape pun aku doakan moga dorg cepat sembuh n sihat seperti sedia kala... Amin..


Kisah bermula dari sebuah pondok Al-Huda di Jawa Timur milik Kyai Hanan (Joshua Pandelaky) pada tahun 80-an. Seorang gadis berumur sepuluh tahun Annisa (Nasya Abigail) yang menjadi anak ke tiga Kyai berbeza dengan budak perempuan lainnya di daerah tempat pondok itu. Ketika kedua abangnya belajar menunggang kuda, Annisa kecil ingin juga belajar. Namun, dia dilarang oleh kedua orang tuanya, kerana dia seorang perempuan.

Annisa merasa tak selesa dengan guru-guru dan keluarganya kerana selalu 'membezakan' statusnya sebagai perempuan dengan alasan syariat Islam. Mujurlah ada salah seorang yang faham kegelisahan Annisa yang keras kepala dan mengajar Annisa naik kuda, dia adalah Khudori (Oka Antara) seorang lelaki yang berfikiran terbuka. Namun, perlindungan Khudori tak lama kerana dia harus pergi ke Al-Azhar di Kairo untuk melanjutkan kuliahnya dan meninggalkan Annisa sendirian.

Annisa (Revalina S Temat) telah remaja dan memutuskan untuk melanjutkan pelajaran biasiswa di sebuah Universiti Islam di Yogjakarta. Namun, Annisa mendapat garis lain dalam hidupnya iaitu masuk ke dunia pernikahan. Annisa dijodohkan dengan Samsudin (Reza Rahadian) anak seorang Kyai yang membantu pondok Al-Huda. Dunia pernikahan dirasa Annisa buruk karena perbuatan kasar dan tekanan yang dilakukan suami. Bukan hanya perlakuan kasar, Annisa juga dipoligami. Annisa tak boleh berbuat apa-apa kerana syariat Islam yang selalu ada dalam dirinya bahwa perempuan harus mengikuti apa yang dilakukan suami dan menurut apa kata suami.

Annisa selalu merasa kalau perempuan menjadi warga negara kelas dua, ditindas hak-haknya dan dilupakan suaranya. Namun, semuanya berubah ketika Khudori datang kembali ke Al-Huda dan bertemu dengan Annisa. Benih-benih cinta yang dirasakan sejak kecil masih ada dalam diri Annisa dan Khudori. Mereka pun disangka telah melakukan hal yang tak diperbolehkan sebagai seorang lelaki dan isteri orang. Annisa akhirnya diceraikan suami dan dia memutuskan untuk pergi ke Yogjakarta.

Di Yogjakarta Annisa mulai menunjukkan bakatnya dengan menulis. Dia bekerja di sebuah pejabat konsultan dan menjadi konsultan handal. Annisa pun menikah dengan Khudori dan kembali ke Al-Huda dengan membawa buku-buku karyanya. Annisa ingin pelajar2 yang ada di sana belajar memperjuangkan haknya sebagai perempuan dengan banyak membaca dan menulis. Namun, di pondok itu terdapat larangan membaca buku yang berbau dunia luar. Annisa memperjuangkannya dengan membuat perpustakaan di Al-Huda.

Di filem ini lakonan Revalina S. Temat cukup memukau. Meskipun baru berusia 23 tahun dia cukup menjiwai watak menjadi seorang ibu hamil. Film yang diadaptasi dari novel karya Abidah Al Khalieqy berkisar tentang perempuan dan perjuangannya meraih eksistensi. Sutradara, Hanung pun siap mendapatkan kontroversi dengan fiem ini dengan membuat filem yang berisi tentang Islam dan syariatnya.

Blogger Template by Blogcrowds